Pertama-tama, FaceDirectors tidak menghasilkan ekspresi dari awal, namun sebaliknya, software ini memerlukan pengambilan ekpresi wajah yang berebeda, yang disamakan dengan adegan yang diambil sebelumya. Sebagai contoh, seroang aktor sedang memerankan adegan percaapan. adegan pertama ia berekspresi sedih, dan pengambilan ekspresi selanjutnya menggunakan ekspresi marah.
Dalam editing, bagaimanapun, mungkin akan diambil adegan terbaik diantara adegan yang sudah diambil sebelumnya. Tembakan mulai dengan aktor yang tampak ketakutan, tapi kemudian marah karena kedua adegan diambil bersamaan.
Nah, dengan menggunakan FaceDirector, akan ada kemungkinan untuk memulai dengan adegan “takut”, kemudian secara halus berpindah ke adegan “marah” dalam tembakan terus menerus yang sama. Audio untuk setiap take akan tetap dipasangkan dengan video yang sesuai.
Dengan adanya software ini, editor film nantinya tidak perlu direpotkan mengambil adegan dengan ekspresi lain, karena hanya dengan mengambil beberapa gambar sebelumnya sudah didapat beberapa adegan dengan mimik wajah yang berbeda. Hal ini juga semakin mengefektifkan waktu pengerjaan editing film atau video.
Selain itu, rekaman awal dapat diambil dengan menggunakan kamera 2D biasa. Dengan demikian, tidak perlu menggunakan peralatan tambahan atau peralatan khusus untuk mengambil adegan awal. Bagi yang penasaran bagaimana cara kerja software tersebut, berikut video demonstrasinya.
(shd)
0 comments:
Post a Comment